Simbol limbah B3 diartikan sebagai suatu gambar yang menunjukkan karakteristik dari limbah B3. Informasi akan hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.14 tahun 2013 tentang simbol dan label limbah B3.
Informasi terkait dengan simbol dari limbah B3 bertujuan untuk memberitahukan kepada pihak pekerja, masyarakat, dan pihak terkait lainnya supaya lebih mudah dalam mengenali jenis dan karakteristik dari limbah tersebut. Selain itu, bagi perusahaan khususnya diperlukan juga memberikan pelatihan pengelolaan limbah B3 kepada tenaga kerja yang bertugas dalam pengelolaan limbah B3 agar dapat lebih memahami simbol-simbol limbah B3 secara keseluruhan sehingga mampu menekan potensi terjadinya bahaya.
B3 merupakan bahan beracun dan berbahaya. Jadi limbah B3 merupakan sisa bahan yang sudah tidak terpakai dan mengandung zat racun dan berbahaya. Artinya akan berisiko merusak, membahayakan kesehatan dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
Contoh limbah B3 biasanya berasal dari limbah medis, limbah bahan kimia pabrik, dan sebagainya.Ketidaktahuan masyarakat dalam memperlakukan limbah tersebut dapat berpotensi mencemari lingkungan untuk jangka pendek dan panjang.
Beberapa Contoh Simbol Limbah B3 yang Umum Ditemukan
Tujuan adanya simbol dari limbah B3 yakni untuk memudahkan masyarakat dan pihak-pihak terkait dalam mengenali informasi dasar karakteristik limbah. Secara umum ukuran simbol yang terpasang dalam kemasan menggunakan ukuran 10 x 10 cm.
Sedangkan untuk yang terpasang pada kendaraan menggunakan ukuran 25 x 25 cm yang membentuk bujur sangkar dan bisa diputar 45 derajat. Berikut adalah beberapa simbol limbah B3 yang umum dan bisa Anda jumpai.
1. Simbol Mudah Meledak
Artinya penggunaan simbol tersebut adalah untuk jenis limbah yang bisa menimbulkan reaksi ledakan. Biasanya gampang meledak apabila terkena gesekan atau panas di lingkungan sekitar. Contohnya dinamit, detonator, bubuk mesiu, dan sebagainya.
2. Simbol Limbah Reaktif
Khusus untuk limbah yang saat bercampur dengan bahan lain bisa membentuk suatu senyawa atau zat tersendiri dan membahayakan. Bisa saja reaksi tersebut berupa ledakan menghasilkan gas, uap, dan lainnya yang sesegera mungkin bereaksi dengan suhu atau udara.
Limbah ini bisa mengalami reaksi hebat saat bercampur dengan bahan kimia lain. Misalnya seperti limbah sianida, sulfida, amoniak, dan lain sebagainya.
3. Simbol Limbah Cairan Mudah Menyala
Apabila terjadi kontak langsung dengan panas, suhu api, atau sumber lain yang bisa menyebabkan nyala maka limbah tersebut akan gampang tersulut. Misalnya seperti butanol, benzene, acetone, dan sebagainya.
4. Simbol Limbah Padatan Mudah Menyala
Sama dengan sebelumnya, namun limbah berikut ini berbentuk padatan dan gampang menyala saat berkontak langsung dengan lainnya. Seperti sulfur, magnesium, fosfor, dan lainnya. Bahan tersebut akan mudah menyala bila kontak dengan api, suhu panas, dan lainnya.
5. Simbol Limbah B3 Infeksius
Seringkali label ini digunakan pada simbol di laboratorium, medis, dan limbah lainnya yang mengandung bakteri/kuman. Serta bisa menimbulkan berbagai jenis penyakit menular.
Contoh limbah infeksius seperti tisu bekas pasien, jarum suntik bekas pasien, organ tubuh bekas amputasi, sampel darah terinfeksi, dan sebagainya.
6. Simbol Limbah Beracun
Diperuntukkan bagi limbah yang bisa meracuni secara langsung makhluk hidup ketika tertelan, tersentuh, maupun terhirup.
7. Simbol Limbah Korosif
Tanda untuk limbah yang bersifat korosi, bisa menyebabkan rusaknya jaringan tubuh, iritasi kulit, dan pengkaratan pada besi/baja. Misalnya seperti cuka, asam sulfat, limbah asam dari baterai, dan sebagainya.
8. Simbol Limbah Berbahaya Terhadap Lingkungan
Tanda ini untuk limbah yang bisa merusak ekosistem, contohnya seperti tributil klorida, tetraklorometan, dan sebagainya.
9. Simbol Limbah Campuran
Diperuntukkan untuk limbah yang berisi campuran zat ataupun senyawa dan terdiri dari berbagai jenis dan bahan berbahaya.
Itulah beberapa simbol limbah B3 yang umum digunakan dan mungkin sering Anda jumpai. Semoga pengetahuan tersebut bisa membantu untuk mengenali berbagai limbah berbahaya dan bisa lebih tepat bagaimana memperlakukan limbah tersebut.