9 Karakteristik Limbah B3 Yang Harus Kamu Ketahui!

Tahukah kamu, bahwa limbah B3 memiliki sifat dan karakteristiknya sendiri? Karakteristik limbah B3 ini terbagi menjadi 9. Sebelum kita membahas 9 sifat dan karakteristik dari limbah B3, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu limbah B3?

Secara sederhana, limbah B3 dapat diartikan sebagai jenis limbah yang memiliki sifat berbahaya dan beracun bagi lingkungan dan makhluk hidup.

Disebut bersifat berbahaya dan beracun karena limbah ini mengandung berbagai zat kimia berbahaya, jika tidak dikelola dengan baik dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia.

Berdasarkan PP No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Pasal 5, berikut karakteristik dan contoh limbah B3 yang meliputi:

  1. Mudah Meledak (Explosive)

Limbah yang memiliki sifat mudah meledak pada suhu dan tekanan tertentu dikarenakan menghasilkan gas melalui reaksi fisika atau kimia sederhana. Ledakan ini dapat menghasilkan gas yang bersifat merusak.

Contohnya seperti asam prikat.

  1. Pengoksidasi (Oxidizing)

Selanjutnya, limbah yang memiliki sifat oksidatif dapat melepaskan atau menghantarkan panas hingga memercikan api ketika bereaksi dengan zat tertentu. Hal ini bisa menyebabkan kebakaran.

Contohnya seperti kaporit.

  1. Mudah Menyala (Flammable)

Limbah juga memiliki sifat mudah menyala, yaitu sampah berbahaya yang akan menyala jika bereaksi dengan udara, nyala api, atau bahan lain meski suhu dan tekanan udara normal.

Contohnya seperti benzene, pelarut aseton, tinta, pembersih logam, dan laboratorium kimia.

  1. Beracun (Moderately Toxic)

Yang dimaksud limbah beracun adalah sampah yang mengandung zat beracun bagi makhluk hidup. Limbah beracun dapat menyebabkan keracunan, sakit, bahkan kematian jika terpapar langsung.

Contoh limbah ini yaitu pestisida.

  1. Berbahaya (Harmful)

Limbah berbahaya adalah jenis limbah B3 dalam bentuk padat, cair, atau gas yang dapat menyebabkan bahaya bagi kesehatan makhluk hidup.

  1. Korosif (Corrosive)

Limbah dengan sifat korosif dapat menimbulkan karat pada besi atau baja, dan juga memiliki pH ekstrim. Jika terpapar langsung dapat menyebabkan iritasi.

Contohnya yaitu sisa asam sulfat industri baja, limbah asam dari baterai dan accu, dan limbah pembersih sodium hidroksida di industri logam.

  1. Iritasi (Irritant)

Jika terpapar dengan limbah ini, dapat menimbulkan iritasi, radang, atau sensitisasi pada kulit. Di beberapa kasus, beberapa limbah B3 dapat menyebabkan iritasi pernapasan.

Contoh dari limbah ini yaitu asam formiat dari industri karet.

  1. Berbahaya bagi Lingkungan (Dangerous to the Environment)

Limbah B3 jenis ini dapat menyebabkan kerusakan di lingkungan hidup dan menggangu keseimbangan ekosistem alam.

Contoh limbah B3 ini adalah CFC atau chlorofluorocarbon yang dihasilkan oleh pendingin ruangan.

  1. Karsinogenik (Carcinogenic), Teratogenik (Teratogenic), Mutagenik (Mutagenic)

Karakteristik limbah B3 yang terakhir di bagi menjadi 3, yaitu:

Pertama, Karsinogenik adalah limbah yang bisa menyebabkan munculnya sel kanker. Kedua, Teratogenik adalah limbah yang dapat mempengaruhi pembentukan embrio. Ketiga, Mutagenik yaitu limbah yang menyebabkan perubahan kromosom.

Demikianlah sifat dan karakteristik limbah B3 yang harus anda ketahui sebelum terjun langsung untuk mengelola limbah B3. Karena perbedaan karakter limbah B3 yang berbeda-beda sehingga dalam penanganannya juga diperlukan teknik khusus yang spesifik.

Limbah B3 juga dibagi berdasarkan kategori, sumber, dan bahayanya. Adapun peranan penting dari para ahli profesi di bidang limbah B3.

Jika anda ingin menjadi ahli profesi atau mengembangkan karir di bidang limbah B3, anda bisa mengikuti pelatihan Penanggung Jawab Pengelolaan Limbah B3 atau pelatihan Operasional Pengelolaan Limbah B3 yang bersertifikasi BNSP.

Banyak manfaat dan kegunaan dari sertifikat BNSP ini, salah satunya yaitu untuk mendapatkan pengakuan atas kemampuan individu pada suatu bidang ahli profesi.