Tantangan dan Risiko Bekerja di Offshore Beserta Cara Pencegahannya

Apakah kamu pernah mendengar tentang pekerjaan Offshore? Pekerjaan Offshore merupakan salah satu pekerjaan yang sangat menantang, karena bekerja di perairan lepas atau jauh dari daratan dan harus bergelut dengan gelombang ombak serta cuaca yang tidak bisa diprediksi dengan pasti.

Secara sederhana, Offshore adalah aktivitas yang melibatkan eksplorasi, pengeboran, atau pengelolaan sumber daya alam di lautan. Contoh produk yang dihasilkan yaitu minyak dan gas bumi, tambang mineral di dasar laut, dan lainnya.

Industri Offshore merupakan salah satu sektor penting dalam industri minyak dan gas, karena berkaitan dengan ekstraksi sumber daya alam dari laut lepas. Untuk melakukan kegiatan Offshore, diperlukan berbagai jenis kapal dan platform yang dirancang khusus untuk beroperasi di perairan laut lepas yang dalam dan jauh dari daratan.

Keamanan dan keselamatan kerja menjadi faktor utama dalam aktivitas Offshore ini. Karena itu, semua perusahaan yang melakukan kegiatan Offshore harus memastikan bahwa implementasi standar keselamatan yang berlaku untuk peralatan dan juga pekerja harus berjalan baik serta mampu bertahan dalam kondisi cuaca buruk.

Setiap pekerjaan pasti memiliki tantangan dan risikonya masing-masing, tak terkecuali pekerjaan Offshore. Pekerjaan Offshore memiliki tantangan dan risikonya sendiri, berikut kami sajikan pembahasan tentang tantangan dan resiko bekerja di Offshore dan juga cara pencegahannya.

Tantangan dan Risiko Bekerja di Offshore

  1. Kebakaran dan Ledakan

Pengeboran minyak yang dilakukan di laut lepas tetap memiliki risiko terjadinya kebakaran dan ledakan, kedua hal ini dapat terjadi karena adanya kebocoran. Kebakaran juga bisa terjadi karena percikan oleh gesekan mesin dalam proses pengeboran minyak. Hal ini menjadi perhatian utama saat bekerja di Offshore karena menyangkut keamanan dan keselamatan para pekerja.

  1. Kecelakaan Ringan dan Berat

Bekerja di Offshore dituntut untuk selalu berhati-hati dan mematuhi segala peraturan terkait keamanan dan keselamatan kerja. Jika tidak berhati-hati atau tidak mematuhi peraturan K3 tersebut, kecelakaan pun dapat saja terjadi kapan, dimana, dan pada siapa saja. Kecelakaan ringan ataupun berat dapat terjadi jika kita tidak berhati-hati dalam melakukan suatu pekerjaan, termasuk dalam bekerja di Offshore.

  1. Kondisi Kerja yang Cukup Menantang

Kesiapan mental, pengetahuan, serta kesehatan yang prima wajib dipersiapkan dengan matang untuk bisa bekerja di Offshore. Dikarenakan berbagai tantangan yang mungkin saja tiba-tiba dihadapi di tengah kondisi yang tidak bisa diprediksi secara pasti. Selain itu, lingkungan kerja yang akan dihadapi bisa saja berisiko tinggi dan potensi terjadinya cedera atau kecelakaan kerja jika tidak berhati-hati.

  1. Mesin dengan Pemakaian yang Berisiko

Bekerja di Offshore sudah pasti akan berdampingan dengan segala macam alat berat atau mesin yang diperlukan untuk melakukan aktivitas pekerjaan. Namun, dibalik banyaknya manfaat yang ditawarkan dari alat dan mesin serta unit pendukung lainnya, terdapat pemakaian yang berisiko bagi para pekerja. Misal seperti mesin yang bising bisa membuat bahaya atau risiko menjadi lebih besar, karena kebisingan dari mesin dapat mempengaruhi konsentrasi dari para Offshore saat melakukan pekerjaannya.

  1. Transportasi

Transportasi dibutuhkan oleh pekerja Offshore untuk berpindah-pindah, karena banyak aktivitas yang harus diselesaikan sebaik dan secepat mungkin sehingga transportasi jalur udara yaitu helikopter menjadi salah satu alternatif kendaraan yang digunakan. Namun, cuaca yang tidak menentu bisa menjadi risiko bagi Offshore.

  1. Bahan Kimia

Minyak, gas, dan bahan kimia diperlukan saat bekerja di Offshore, sehingga sudah menjadi benda lumrah yang ada di tempat Offshore bekerja. Namun, paparan dari bahan kimia, minyak dan gas saat digunakan untuk pengeboran bisa memicu penyakit dan risiko kematian.

Cara Mencegah Kecelakaan Offshore saat Bekerja

  • Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) menjadi prioritas utama untuk semua bagian dari Offshore. Demi keamanan dan keselamatan Offshore dan untuk mentaati peraturan dari pemerintah yang berlaku terkait keamanan dan keselamatan kerja para pekerja.
  • Mengikuti pelatihan yang sudah disiapkan oleh perusahaan atau organisasi sebelum bekerja menjadi Offshore. Pelatihan ini mencakup instruksi terkait mesin dan prosedur peralatan digunakan secara baik dan aman.
  • Offshore harus bekerja sama dan saling perhatian satu sama lain untuk menumbuhkan rasa kekeluargaan. Rasa kekeluargaan yang tinggi akan membuat pekerja saling kompak ketika terjadi risiko berbahaya dan meningkatkan rasa aman beserta kepercayaan didalamnya.
  • Kekompakan Offshore juga akan membuat suasana di lapangan kerja terasa lebih nyaman dan kekeluargaan. Mereka bisa saling menguatkan satu sama lain, berbincang, hiburan bersama, atau kegiatan lainnya yang dapat menghindari stress akibat jenuh dan juga jauh dari keluarga tercinta.
  • Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) menjadi hal yang wajib. Sesuai dengan namanya, alat pelindung diri ini berfungsi melindungin diri dari cedera atau risiko yang bisa saja terjadi tanpa di duga-duga.
  • Jika ada pekerja Offshore yang tidak mengenakan APD, maka tidak akan dibiarkan untuk bekerja. Karena bahaya bisa datang kapan dan dimana saja, entah itu dikarenakan cuaca buruk, alat berat, kebakaran, ledakan, dan bahaya lainnya yang mengancam.
  • Pengawasan dan laporan rutin berkelanjutan untuk menciptakan keamanan untuk para pekerja serta pemeriksaan rutin ke segala aspek. Untuk mencegah terjadinya kegagalan prematur dan sebagai identifikasi potensi bahaya yang bisa saja terjadi.

Tantangan dan risiko bekerja di Offshore memang tidak bisa terlepas dalam kesehariannya. Meski begitu, Offshore masih menjadi pilihan karir dilepas pantai yang menawarkan berbagai jenis pekerjaan dan gaji yang cukup tinggi.

Tertarik bekerja di Offshore? Atau ingin mencoba memulai karir di bidang minyak dan gas bumi terlebih dahulu?

Jika anda tertarik ingin memulai karir atau ingin mengembangkan karir di sektor migas, anda bisa mendapatkan pelatihan resmi yang terdaftar di BNSP. Untuk bisa bekerja pada industri migas, anda harus memiliki sertifikasi K3 Migas BNSP terlebih dahulu. Sertifikasi BNSP K3 Migas ini tentu sangat penting bagi para pekerja demi keselamatan dan kesehatan dirinya saat bekerja.

Untuk mendapatkan sertifikasi Ahli K3 Migas BNSP ini, anda harus mengikuti pelatihan Ahli K3 Migas BNSP di lembaga sertifikasi resmi. PT Formasi Bisnis Indonesia sebagai salah satu lembaga sertifikasi BNSP resmi yang bisa anda percayakan untuk pembuatan sertifikasi BNSP. Silahkan hubungi kami untuk konsultasi GRATIS.