
Pernah mendengar tentang penghematan energi? Atau mungkin pemanfaatan energi terbarukan? Jika ya, apakah anda tahu ada ahli profesi yang khusus menangani hal tersebut?
Berikut akan kami sajikan pembahasan terkait pengertian, tujuan, jenis, serta tahapan yang dilakukan oleh ahli profesi tersebut yaitu audit energi.
Pengertian Audit Energi
Apa yang dimaksud dengan audit energi? Audit energi adalah proses evaluasi pemanfaatan energi dan identifikasi peluang penghematan energi, serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada pengguna energi dan pengguna sumber energi dalam rangka konservasi energi. Sebagaimana yang telah diatur dalam UU No. 30 tahun 2007 tentang Energi dan PP No. 70 tahun 2009 tentang Konservasi Energi.
Audit energi dilakukan berdasarkan observasi dan pengukuran yang tepat dan sesuai terhadap kinerja energi. Kinerja energi adalah hasil yang bisa diukur terkait dengan konsumsi energi, pemanfaatan energi, dan efisiensi pemanfaatan energi. Kegiatan audit energi ini dilakukan oleh seorang ahli profesi yang disebut sebagai auditor energi.
Tujuan Audit Energi
Tujuan audit energi ini dilakasanakan adalah untuk:
- Mengurangi pemborosan energi.
- Mendapatkan manfaat terkait isu lingkungan.
- Mengidentifikasi, kuantifikasi, dan melaporkan peluang-peluang peningkatan kinerja energi.
Hasil dari audit energi mencakup informasi konsumsi dan kinerja energi saat ini, serta memberikan rekomendasi terkait peluang-peluang peningkatan yang di dapat. Peringkat peluang itu harus berkaitan dengan dampak pada peningkatan kinerja energi dan pengurangan biaya energi.
Audit energi dapat menjadi bahan dalam tinjauan energi serta memfasilitasi monitoring, pengukuran, dan analisis seperti yang dijelaskan dalam ISO 50001, atau dapat juga digunakan secara terpisah.
Jenis-jenis Audit Energi
Ada tiga jenis audit energi yang ditentukan berdasarkan tingkatan level dan detailnya, hal ini berdasarkan dari ISO 50002:2014, yaitu:
- Audit Energi Sederhana (Simple Energy Audit)
Audit energi dilakukan menggunakan data yang tersedia, observasi visual, dan pengukuran sederhana. Audit ini menghasilkan beberapa rekomendasi yang mudah dan murah untuk dilaksanakan.
- Audit Energi Rinci (Detailed Energy Audit)
Audit energi yang dilakukan dengan menggunakan data yang lebih lengkap, pengukuran yang lebih akurat, dan analisis yang mendalam. Audit ini menghasilkan rekomendasi yang lebih kompleks dan membutuhkan investasi yang lebih besar.
- Audit Energi Komprehensif (Comprehensive Energy Audit)
Audit energi dilakukan secara komprehensif, yang artinya audit ini menggunakan data yang sangat lengkap, pengukuran yang sangat akurat, dan analisis yang sangat mendalam. Audit ini dapat menghasilkan rekomendasi yang meliputi seluruh aspek penggunaan energi dan membutuhkan investasi yang sangat besar.
Tahap Audit Energi
Secara umum, ada 8 tahapan dalam melaksanakan audit energi adalah sebagai berikut:
- Perencanaan Audit Energi
Menentukan ruang lingkup, batasan, tujuan, dan metodologi audit energi.
- Rapat Pembukaan
Melakukan pertemuan antara auditor dan auditee untuk menjelaskan proses audit energi dan menetapkan kesepakatan kerja.
- Pengumpulan Data
Mengumpulkan data yang relevan dengan penggunaan energi, seperti tagihan listrik, spesifikasi peralatan, operasional, dan lainnya.
- Rencana Pengukuran
Menentukan parameter, metode, alat, dan waktu pengukuran yang diperlukan untuk mendapatkan data yang akurat dan representatif.
- Melakukan Kunjungan Lapangan
Melakukan observasi visual, wawancara, dan pengukuran di Lokasi audit energi.
- Analisis
Melakukan analisis data yang di dapat dari pengumpulan data dan pengukuran, seperti analisis kinerja energi saat ini, identifikasi peluang peningkatan, dan evaluasi peluang peningkatan.
- Penyusunan Laporan
Menyusun laporan audit energi yang berisi hasil analisis, rekomendasi, dan kesimpulan audit energi.
- Rapat Penutupan
Melakukan pertemuan antara auditor dan auditee untuk menyampaikan laporan audit energi dan mendapatkan umpan balik.
Perusahaan dapat melakukan audit energi secara internal maupun menggunakan jasa pihak ketiga. Pihak internal yang ditunjuk pun harus memiliki pemahaman yang baik mengenai audit energi dan mendapatkan izin resmi sebagai auditor energi. Untuk mendapatkan izin resmi ini, pihak internal yang ditunjuk harus mengikuti pelatihan Auditor Energi bersertifikat BNSP terlebih dahulu.
Demikianlah bahasan mengenai pengertian, tujuan, jenis, serta tahapan dari audit energi.
Klik banner dibawah ini untuk konsultasi GRATIS dan dapatkan penawaran spesialnya!