Jenis dan Cara Pengelolaan Limbah Industri Serta Bahaya yang Mengintai

Apa itu limbah industri? Limbah industri adalah sisa atau buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi industri. Sisa-sisa komponen itu dianggap sudah tidak memiliki nilai dalam proses produksi, dan harus diolah dengan benar sebelum akhirnya dibuang, agar limbah industri tersebut tidak mencemari lingkungan.

Ada beragam jenis limbah yang dihasilkan dari kegiatan produksi di industri, jenis limbah yang dihasilkan tergantung dari jenis industri apa yang sedang dijalankan. Adapun jenis limbah yang berbahaya dan beracun, sehingga membutuhkan penanganan dan pengolahan khusus agar tidak mencemari atau merusak lingkungan hidup.

Pengelolaan limbah industri juga sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PPLH). Selanjutnya, Pasal 140 dari UU PPLH menyebutkan bahwa pelaku industri yang melakukan pembuangan limbah ke lingkumgan tanpa adanya  izin, akan dikenakan denda senilai Rp.3 miliar.

Berikut akan kami sajikan pembahasan tentang jenis, cara pengolahan, dan bahaya yang mengintai dari limbah industri ini.

Jenis Limbah Industri

Kegiatan industri yang semakin hari semakin berkembang membuat hasil limbah yang dihasilkan pun kini semakin banyak dan beragam. Berikut jenis limbah industri beserta contohnya.

  1. Limbah Cair

Merupakan limbah berupa cairan yang dihasilkan selama kegiatan produksi industri. Limbah cair ini biasanya dibuang ke selokan, sungai, dan laut. Komposisi dari limbah cair ini bervariasi, tergantung pada produksi industri apa yang tengah dilangsungkan. Membuang limbah cair berbahaya tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu dapat menyebabkan pencemaran air, merusak ekosistem, dan membunuh organisme yang hidup disana.

Contoh limbah industri cair : limbah tempe, limbah tahu, residu pewarna makanan dan pakaian, residu larutan pengawet, air pencuci dari bahan produksi, besi dalam air, dan residu kimia lainnya.

  1. Limbah Padat

Limbah padat adalah sisa komponen atau buangan dari hasil industri yang sudah tidak terpakai dan berbentuk padatan bervolume. Membuang limbah padat sembarangan tanpa adanya proses pengolahan terlebih dulu akan membuat lingkungan menjadi tercemar. Jika limbah padat dibuang ke perairan maka bisa mencemari air, begitupun jika dibuang ke daratan maka akan membuat tanah tercemar.

Contoh limbah industri padat : limbah kertas, limbah pakaian, limbah plastik, serpihan kayu, residu bubur kertas, residu bubur semen, besi, dan lainnya.

  1. Limbah Gas

Limbah gas adalah kumpulan dari molekul-molekul gas yang dihasilkan dari aktivitas industri. Hasil keluaran limbah gas pada pabrik biasanya berupa asap atau kabut yang warnanya putih keabu abuan yang pekat. Seringkali limbah gas dari industri ini mencemari udara, seharusnya sebelum gas dikeluarkan perlu difilter dan dinetralkan terlebih dahulu.

Contoh limbah gas : kebocoran gas, pembakaran pabrik, asap sisa produksi dan lain-lain.

  1. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Dapat disebut juga dengan limbah B3, merupakan limbah yang berbahaya dan beracun. Limbah B3 adalah sisa buangan dari kegiatan industri yang memiliki senyawa beracun cukup tinggi, sehingga memiliki pengkategorian sendiri. Pengelolaan limbah B3 tidak bisa sembarangan dan membutuhkan cara khusus. Jika tidak diolah dengan baik atau sembarangan, maka akan menyebabkan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.

Contoh kegiatan industri yang menghasilkan limbah B3 : industri pengolahan pelumas, industri pengolahan semen, industri pengolahan bubur kertas, dan industri farmasi.

Cara Pengelolaan Limbah Industri

Diperlukan pengelolaan limbah industri yang tepat untuk menghindari berbagai potensi bahayanya. Berikut adalah beberapa cara pengelolaan limbah industri yang dapat dilakukan.

  1. Pengelolaan Limbah Cair

Pengolahan limbah cair dengan cara memisahkan zat polutan yang ada di dalamnya, agar limbah air yang dikeluarkan sudah dalam kondisi yang aman. Ada 3 cara untuk memisahkannya, yaitu:

  • Cara Fisika, menggunakan metode pengendapan, flotasi dan penyerapan serta penyaringan.
  • Cara Kimia, melakukan metode ozonisasi, oksidasi, koagulasi, serta penukaran ion.
  • Cara Biologi, memanfaatkan mikroorganisme, pengolahannya dengan metode aerobic dan anaerobic fakultatif

Terdapat juga ahli profesi yang khusus menangani limbah cair, seperti Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air (PPPA) dan Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL).

  1. Pengelolaan Limbah Padat

Ada 5 cara untuk mengolah limbah padat, sebagai berikut:

  • Penimbunan terbuka, dengan menumpuk limbah padat di area khusus serta memisahkan antara padat organik dan padat non-organik.
  • Sanitary landfill, pembuangan menggunakan lubang dan dilapisi tanah liat atau plastik.
  • Insinerasi, metode pembakaran limbah padat.
  • Metode daur ulang untuk limbah non-organik.
  • Membuat kompos padat dari limbah organik.
  1. Pengelolaan Limbah Gas

Terdapat 3 metode untuk penanganan limbah gas, seperti:

  • Metode desulfurisasi, menggunakan filter basah.
  • Metode fase gas, agar gas yang dibuang tidak menimbulkan bau tidak sedap.
  • Metode fase padat, menggunakan adsorben semacam arang aktif yang dapat menyerap bau tidak sedap dari limbah gas

Terdapat juga ahli profesi yang khusus menangani limbah gas yang dapat mencemari udara, seperti Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Udara (PPPU) dan Penanggung Jawab Operasional Instalasi Pengendalian Pencemaran Udara (POIPU).

  1. Pengelolaan Limbah B3

Untuk mengolah limbah B3, suatu lembaga industri atau perusahaan memerlukan izin resmi dari pemerintah untuk menyimpan dan mengolahnya. Karena limbah B3 ini tidak boleh sampai tercampur dengan limbah industri jenis lainnya. Terdapat 3 metode untuk proses penanganannya, yaitu:

  • Metode Fisika, untuk pemisahan komponen limbah dan pembersihan gas.
  • Metode Kimia, harus melalui beberapa proses diantaranya solidifikasi, reduksi, absorpsi, elektrolisasi, penukaran ion, sedimentasi hingga netralisasi.
  • Metode Biologi, mencakup proses bioremediasi dan fitoremediasi.

Terdapat juga ahli profesi yang khusus menangani limbah B3, seperti Pengelola Limbah B3 (PLB3) dan Operasional Pengelola Limbah B3 (OPLB3).

Bahaya Limbah Industri

Limbah industri memiliki berbagai bahaya untuk lingkungan dan Kesehatan manusia, seperti pencemaran lingkungan, dampak Kesehatan manusia, kerusakan ekosistem, pengaruh sosial dan ekonomi, risiko kecelakaan, dan lainnya.

Untuk mengurangi dampak bahaya dari limbah industri ini, penting bagi industri untuk menerapkan praktik pengolahan limbah yang baik, seperti mendaur ulang limbah, pengolahan limbah sebelum dibuang, dan pencegahan pencemaran. Regulasi dan pemantauan lingkungna juga berperan penting dalam meminimalkan dampak negative limbah industri.

Demikianlah pembahasan tentang jenis dan cara pengolahan limbah industri serta bahaya yang ditimbulkan. Sudah sewajarnya kita sebagai manusia harus menjaga kelestarian lingkungan dan yang paling penting adalah kebersihan air sebagai salah satu sumber daya alam yang sangat kita butuhkan.