
Pencemaran udara adalah suatu kondisi masuknya unsur-unsur berbahaya ke dalam udara atau atmosfer bumi, yang dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran udara sehingga menurunkan kualitas lingkungan.
Terdapat dua jenis sumber pencemaran udara, yang pertama adalah pencemaran udara akibat sumber alamiah seperti letusan gunung berapi dan yang kedua bersumber dari kegiatan manusia seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lainnya.
Dewasa ini kemajuan ekonomi yang semakin pesat ikut mendorong bertambahnya kebutuhan akan transportasi. Namun, ada beberapa efek negative yang ditimbulkan salah satunya polusi udara yang dihasilkan dari transportasi itu sendiri.
Dari Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2004, emisi kendaraan bermotor merupakan kontribusi terbesar terhadap konsentrasi NO₂ dan CO di udara yang jumahnya lebih dari 50% berada di beberapa propinsi terutama di kota besar seperti Medan, Surabaya, dan Jakarta.
Kualitas udara yang mengalami penurunan secara terus menerus ini terjadi selama beberapa tahun terakhir, membuat pemerintah dan masyarakat harus saling bekerja sama untuk mengurangi pencemaran udara beserta dampak dari pencemaran udara.
Jenis zat penyebab pencemaran udara terdiri dari zat-zat pencemar udara yang berbahaya. Zat-zat pencemar udara ini berasal dari kegiatan manusia. Berikut ulasan tentang contoh zat pencemar udara.
- Partikulat
Zat pencemar udara yang pertama adalah partikulat, zat ini dapat membawa alergen ke dalam paru-paru dan menyebabkan respon berlebihan saluran napas. Partikulat yang sangat halus dapat memasuki saluran peredaran darah dan meningkatkan berbagai risiko kesehatan, terutama penyakit kardiovaskular.
- Karbon Monoksida (CO)
Selanjutnya, CO adalah gas beracun dan mematikan yang tidak berbau dan tak berasa. Gas ini berasal dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil. CO yang terhirup langsung masuk ke peredaran darah dan mengikat oksigen lebih kuat daripada hemoglobin. Hal ini mengakibatkan pasokan oksigen dalam tubuh berkurang sehingga meyebabkan penurunan fungsi vital.
- Ozon (O₃)
Ozon adalah polutan sekunder yang terbentuk karena adanya reaksi oksida nitrogen (NOₓ) dan senyawa organik yang mudah menguap atau volatil (VOC) dengan sinar matahari. Ozon merupakan oksidan yang kuat dan polutan yang tak terlihat, namun telah terbukti memiliki bahaya kesehatan yang signifikan.
- Nitrogen Dioksida (NO₂)
NO₂ dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan peradangnan pada aluran pernapasan. Hal ini juga mengakibatkan penurunan kekebalan yang mengakibatkan organ pernapasan rentan mengalami infeksi. NO₂ terbentuk dari kegiatan pembakaran dan terlihat seperti kabut berwarna coklat kemerahan.
- Sulfur Dioksida (SO₂)
Terakhir, SO₂ dapat bereaksi dengan senyawa lain di atmosfer membentuk partikel halus yang mengurangi jarak pandang (kabut). SO₂ dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, karena gas ini terbentuk dari pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur. Risiko yang lebih besar dapat terjadi jika SO₂ berubah menjadi polutan sekunder yang lebih berbahaya karena dapat menghancurkan jaringan pada organ tubuh vital serta bersifat karsinogenik.
Zat-zat pencemar udara di atas sangat berbahaya dan harus diwaspadai keberadaannya, karena dapat memberikan kerugian yang signifikan bagi kesehatan diri dan lingkungan sekitar. Sumber utama polusi udara berada pada area-area yang menjadi sumber polusi udara dapat mengakibatkan penyakit pernapasan dan kardiovaskular.
Kita sebagai makhluk hidup sudah seharusnya menjaga kesehatan lingkungan hidup, terutama kesehatan udara. Hal ini bisa dilakukan dengan pengurangan emisi, penggunaan energi terbarukan, dan penerapan teknologi yang lebih bersih dapat membantu mengurangi dampak pencemaran udara dan melindungi lingkungan hidup.