
Limbah adalah salah satu komponen yang dapat merusak kelestarian lingkungan hidup. Dikarenakan dapat menimbulkan bahaya yang mengancam bagi lingkungan dan makhluk hidup, maka pemerintah menetapkan pengolahan limbah menjadi hal yang wajib dilakukan.
Adapun istilah limbah B3, yaitu limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Limbah B3 adalah sisa dari proses industri yang berbahaya dan beracun. Limbah ini juga bisa berasal dari rumah tangga. Memiliki sifat yang berbahaya dan merusak, maka wajib diolah dengan proses yang baik sebelum dibuang.
Jika dibiarkan begitu saja limbah B3 ini bisa menjadi ancaman kesehatan dan keselamatan lingkungan dan makhluk hidup lainnya. Adapun 5 metode pengolahan limbah yang dapat dilakukan, yaitu:
- Metode Pengolahan Stabilisasi
Yang pertama ada metode pengolahan stabilisasi. Metode ini melakukan penambahan zat kimia yang dicampur dengan limbah B3, bertujuan untuk meminimalisasi kecepatan perpindahan limbah B3 agar tidak mencemari area tertentu.
Biasanya, proses ini berada pada pengolahan zat limbah B3 untuk produksi limbah cair. Karena dalam proses pengolahan stabilisasi ini seluruh bagian limbah B3 yang toxic akan diikat dan ditambahkan media pengikat atau pengubah.
- Metode Pengolahan Solidifikasi
Metode pengolahan zat limbah B3 selanjutnya adalah solidifikasi yang menggunakan aditif. Dalam metode ini bahan baku yang digunakan untuk proses stabilisasi dan solidifikasi biasanya kapur, semen dan bahan termoplastik. Bertujuan untuk mereduksi tingkat racun dan mobilitas limbah B3.
- Metode Pengolahan Insinerasi
Cara pengolahan limbah berikutnya yaitu insinerasi atau pembakaran. Dalam prosesnya pengolahan zat limbah insinerasi biasanya terdapat pada sektor industri limbah rumah sakit atau sampah medis, metode ini bertujuan untuk mengecilkan volume limbah B3.
Metode ini juga dapat digunakan untuk sampah industri yang bisa hancur dengan temperature tinggi. Metode pengolahan insinerasi ini wajib dilakukan pengawasan secara ketat agar zat limbah B3 yang dibakar benar-benar hancur dan tidak mencemari area lain selain area pembakaran.
- Metode Pengolahan Termal
Selanjutnya, menggunakan metode pengolahan termal atau suhu tinggi. Metode ini tidak berbeda jauh dengan proses insinerasi. Hanya saja limbah yang harus dimasukkan ke dalam pengolahan atau penghancuran secara termal harus limbah yang tingkat toksifikasinya tinggi dan sangat berbahaya.
Anda juga wajib mengawasi gas emisi yang keluar selama proses termal ini, karena harus efisien agar tidak menimbulkan pencemaran baru pada lingkungan.
- Metode Pengolahan Bioremediasi
Yang terakhir, yaitu metode pengolahan bioremediasi seperti menggunakan bakteri atau mikroorganisme untuk menguraikan limbah tersebut. Enzim dari bakteri tersebut dapat mengurai limbah yang ada.
Terdapat kelebihan dari proses ini adalah lebih ramah lingkungan dan tidak adanya polusi kimia. Sedangkan, kekurangannya adalah proses pengolahan yang relatif membutuhkan waktu lama. Karena hal ini, metode bioremediasi hanya lebih efektif untuk dilakukan dalam skala yang lebih kecil, seperti limbah rumah tangga skala kecil.
Demikianlah pembahasan tetang 5 cara pengolahan limbah yang mudah dan efektif untuk dilakukan. Pengolahan limbah B3 sangat penting untuk dilakukan bagi sektor industri skala kecil, sedang ataupun besar. Karena, jika dibiarkan akan menjadi ancaman untuk lingkungan dan makhluk hidup.
Kementerian Lingkungan Hidup pun juga sudah mempercayakan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) untuk melakukan sertifikasi dan pelatihan penanggung jawab pengelolaan limbah B3 terutama bagi industri terkait dan perusahaan besar, agar proses pengolahan B3 sesuai dengan standar yang berlaku.
Konsultasi GRATIS? Silahkan klik banner di bawah ini.